Langsung ke konten utama

HILANG


akankah semuanya masih sama? terlihat mesra seperti biasa? bukankah kau melihat segala sesuatu sekarang telah kering? lebih gelap?
seperti ruangan yang sudah tidak berpenghuni.
kini sudah tidak sama lagi seperti sebelum-sebelumnya. Lalu apakah aku akan menyalahkan?
tidak. tentu tidak. aku tidak akan mungkin berani.
lebih baik aku menyalahkan diriku daripada menyalahkan orang lain.
mungkin aku yang kurang
mungkin aku yang lupa
mungkin aku yang tidak bermaksud demikian
bisa jadi dia sudah benar dengan jalannya dan aku yang salah.
terlalu memaksakan perasaan yang aku senangi hingga lupa akan kemana aku melangkah.
aku tak mau memikirkan ini lagi, tidak. membuatku bertambah perih setiap detiknya
tapi sebaliknya ia terus ada di ingatanku seperti menghantui
aku kalut malam itu.

ruangan ini kosong. tak ada suara, tak ada cahaya, tak ada kehidupan
itu caraku memandang kamarku sendiri sekarang.
padahal tidak begitu, ini sudah tengah hari, sinar matahari sudah menembus jendela kaca kotak-kotak yang bertiraikan gorden kebiru-biruan laut itu.
apalagi angin yang hilir mudik masuk melalui ventilasi udara diatas sana.
tapi itu semua tidak nyata bagiku
terlalu memikirkan dia yang kini sudah mengatur jarak denganku
dia itu sosok lelaki muda tidak terlalu tua selaras dengan
badannya tinggi tegap agak berisi, rambutnya baru saja dipangkas dua hari lalu kemarin bersamaku haha
matanya besar, aku menganggapnya agar ia dapat lebih sering melihatku dengan matanya itu
senyumnya manis hingga aku saja tidak dapat mengedipkan mata karena takut tidak mendapatkan senyum itu lagi
tangannya sama seperti lelaki pada umumnya, yang selalu hangat ketika mendekap diriku, hmm aku rindu

air mata ini mulai menetes ketika aku terbayangkan kenangan-kenangan itu
tentu saja itu sudah menjadi kenangan, karena ia sudah tidak lagi bersamaku
aku yang terlalu egois
aku memikirkan diriku sendiri
aku terlalu serakah dengan segala keinginanku
aku kira ini akan berakhir manis, seperti cerita-cerita romantis yang sering kubaca
tapi tidak dengan diriku, cerita hanyalah imajinasi seseorang
tapi hidupku tidak, hidupku ini nyata
dan dia adalah semu dari apa yang aku fikirkan

"aku rasa kita sudah tidak satu fikiran, maaf"
"maksud kamu? aku nggak ngerti, aku mohon jangan bercanda"
"Maaf, jika aku akan membuatmu terluka, tapi aku yakin kamu akan lebih bahagia seperti ini"
"aku nggak ngerti arah pembicaraan kita"
"Maaf"
tidak menunggu aba-aba air mataku mulai mengalir
aku terisak, tersedu-sedu
dia sepertinya paham dengan tangisanku bukan dengan perkataanku
terlalu lama aku menangis hingga tersadar hari sudah pagi dan aku mendapati diri di kamar yang tidak bercahaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Out of the Box ~ Sinar Talenta

Tertanggal 13 - 06 - 2012 :: Pagi itu sibuk bangett.. biasa mamih rempong.. bilangnya pan aku kaga ikut. eh udah jam setengah delapan, mamih bilang "Ka, sudah ijinkah kantor? kan ikut mamah, "whatt? belum mih, ihh ndasusah ajaa malesinn.. "aduuhhh sebentar ajaa, paling jam 10-11an, "Yasudaaa *dengan pikiran okelaah, aku juga masih penasaran dengan anak-anak itu*..

Hari Istimewa itu jatuh pada tanggal 27 Juli 2012

Kebersamaan yang pernah dilalui selama kurang